Bengkulu – Pemerintah Provinsi Bengkulu menyatakan kondisi masyarakat Pulau Enggano tetap aman dan terkendali meski menghadapi kendala terhambatnya jalur pelayaran akibat pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Pulau Baai yang belum rampung.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, mengungkapkan ketersediaan logistik pokok di pulau tersebut masih mencukupi untuk sementara waktu.
“Kalau kita lihat ya, logistik di Pulau Enggano dalam beberapa hari ke depan masih terjamin. Memang ada kebutuhan pokok seperti gula dan minyak goreng yang mulai menipis, tapi itu sedang disiapkan untuk segera dikirim,” jelas Herwan usai membuka acara Dharma Shanti di Bengkulu, Sabtu (12/4/2025) siang.
Menurut Herwan, berbagai pihak telah bergerak untuk mempercepat distribusi logistik. “Semua pihak sudah bergerak. Tinggal menunggu koordinasi lebih lanjut agar dukungan itu bisa cepat sampai ke masyarakat Enggano,” tambahnya.
Pihak-pihak yang terlibat meliputi Pemerintah Provinsi Bengkulu, Dinas Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, hingga TNI. Herwan juga menyebutkan adanya kapal-kapal yang telah bersedia mengangkut bantuan secara mandiri.
Mengenai pengerukan alur pelabuhan, Herwan menegaskan hal tersebut tetap menjadi prioritas. “Sudah ada rapat terpadu yang dipimpin Danrem, dan kita minta pengerukan dilakukan lebih progresif. Mungkin bisa ditambah kapal besar untuk mempercepat proses,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu terus memantau kondisi Pulau Enggano yang terletak di wilayah terluar. “Kita pastikan Enggano tetap aman. Pemerintah dan semua unsur sudah bersiap untuk memberikan bantuan, tinggal menunggu proses pendistribusian berjalan lancar,” tegas Herwan.
Sebagai tindakan konkret, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan telah mengumumkan rencana pengiriman 16 ton beras ke Pulau Enggano pada Senin, 14 April 2025. Bantuan tersebut akan diangkut menggunakan kapal nelayan dan diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan warga selama dua pekan, sambil menunggu penyelesaian pengerukan jalur pelayaran oleh Pelindo.