BENGKULU UTARA — Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh pada 9 Desember, Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu Utara merilis capaian kinerja tindak pidana korupsi (tipikor) sepanjang tahun 2025. Melalui pemaparan resmi, Kejari BU menegaskan komitmen untuk terus memperkuat pemberantasan korupsi sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik.
Dalam penyampaiannya, Kejari Bengkulu Utara menguraikan sejumlah progres penanganan perkara tipikor selama 2025, mulai dari peningkatan jumlah perkara yang ditangani, penyelamatan kerugian negara, hingga penguatan upaya pencegahan melalui kegiatan penerangan hukum kepada masyarakat.
Kepala Kejari Bengkulu Utara, Nurmalina Hadjar, SH MH, menegaskan bahwa momentum Hakordia menjadi pengingat bahwa pemberantasan korupsi tidak bisa hanya mengandalkan satu institusi. Menurutnya, konsistensi seluruh elemen bangsa menjadi kunci.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja, baik dalam penindakan maupun pencegahan. Tahun 2025 ini menjadi bukti bahwa Kejaksaan hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga keuangan negara dan menegakkan hukum,” ujarnya.
Rilis tersebut turut memaparkan perkembangan berbagai penanganan kasus, termasuk perkara yang masih dalam tahap penyidikan dan penuntutan. Kejari juga mengungkap adanya pengembalian kerugian negara dari beberapa perkara yang telah ditangani serta potensi penambahan tersangka pada kasus-kasus yang masih dalam proses pengembangan.
Selain aspek penindakan, Kejari BU menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pengawasan, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam menekan praktik koruptif sejak dini. Upaya preventif melalui edukasi hukum disebut menjadi langkah strategis dalam menciptakan lingkungan pemerintahan yang bersih.
Peringatan Hakordia di Bengkulu Utara ditutup dengan ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama menolak berbagai bentuk korupsi dan meningkatkan kepedulian terhadap penggunaan keuangan negara. Kejari berharap transparansi kinerja dapat memperkuat kepercayaan publik dan membawa hasil yang lebih optimal pada tahun-tahun berikutnya.(***)
