Bengkulu – Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) bersiap meluncurkan program Cetak Sawah Rakyat (CSR) seluas 2.200 hektare tahun ini. Program ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
Kepala Dinas TPHP Bengkulu, M. Rizon, menjelaskan bahwa selain CSR, pemerintah pusat juga mendukung optimalisasi 12.000 hektare lahan non-rawa.
“Ini adalah bentuk semangat Pak Presiden Prabowo yang didukung penuh oleh Pak Gubernur dalam mengejar swasembada pangan. Salah satunya lewat optimalisasi lahan yang selama ini belum dimanfaatkan maksimal. Misalnya lahan yang hanya panen sekali setahun, sekarang kita dorong agar bisa dua kali panen,” jelas Rizon.
Rizon mengakui sejumlah kendala teknis seperti rusaknya infrastruktur irigasi dan kebutuhan embung menjadi fokus perbaikan. Untuk CSR, Pemprov telah menyelesaikan Studi Identifikasi Desain (SID) dan menargetkan pembangunan fisik dimulai bulan ini.
Lokasi sawah baru dipilih berdasarkan usulan kelompok petani di 10 kabupaten/kota, dengan syarat utama tidak berada di kawasan hutan, memiliki penggarap aktif, tersedia sumber air yang memadai.
“Ini benar-benar cetak sawah baru. Lahannya harus jelas, tidak berada di kawasan hutan, ada petaninya, dan punya sumber air,” tegas Rizon.
Program CSR ini juga terhubung dengan Brigade Pangan/PKP yang mencakup bantuan benih unggul, Pendampingan konsultan pertanian, Pelaksanaan teknis melalui kemitraan swasta
“Cetak sawah dilakukan melalui pola kemitraan, dan setelahnya akan diberikan paket bantuan benih dan konsultasi teknis,” tambah Rizon.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas lahan sekaligus mendongkrak kesejahteraan petani di Bengkulu.