Daerah

Petani di Ulok Kupai Ditemukan Meninggal Setelah Hilang disekitar Sungai Lelangi

×

Petani di Ulok Kupai Ditemukan Meninggal Setelah Hilang disekitar Sungai Lelangi

Sebarkan artikel ini

BENGKULU UTARA — Seorang petani berinisial St (69), warga Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara, ditemukan meninggal dunia setelah sempat dilaporkan hilang sejak Kamis (16/10/2025) sore. Jenazah korban ditemukan warga di aliran Sungai Lelangi, Desa Pagardin, pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

Kapolsek Ulok Kupai IPTU Andhika Rizkiawan Ramadhan, S.Tr.K., M.Si. membenarkan temuan tersebut. Ia menyampaikan, korban sebelumnya pergi ke kebun yang berada di seberang sungai dan tidak kembali hingga malam hari.

“Benar, korban ditemukan tersangkut di bambu di aliran Sungai Lelangi oleh warga. Saat ini jenazah sudah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Tanjung Dalam,” ujar IPTU Andhika, Jumat (17/10/2025).

Berdasarkan keterangan saksi, korban sempat ditemui dua rekannya, Budi dan Judin, sekitar pukul 14.00 WIB. Keduanya sempat mengajak korban pulang karena cuaca mulai mendung, namun hingga malam hari korban tidak kembali. Warga kemudian melakukan pencarian dengan menyisir area kebun dan aliran sungai menggunakan perahu kecil serta lampu sorot.

Diduga, korban nekat menyeberangi sungai yang sedang meluap akibat hujan deras dan terbawa arus deras.

“Korban memiliki riwayat kaki sering kram dan berjalan menggunakan tongkat kayu. Besar kemungkinan saat menyeberang, beliau terpeleset dan hanyut,” jelas Kapolsek.

Korban ditemukan oleh dua warga, Alil (57) dan Sagito (54), dalam kondisi tersangkut di batang bambu di aliran sungai. Setelah dievakuasi oleh aparat kepolisian bersama warga, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Desa Tanjung Dalam.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati beraktivitas di sekitar sungai, terutama saat musim hujan dan debit air meningkat.

“Kami mengingatkan warga untuk selalu waspada terhadap kondisi sungai yang meluap agar kejadian serupa tidak terulang,” tutup IPTU Andhika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *